PEKERJAAN MILLENIALS YANG HALAL

by 21.9.16 0 Cibiran




Generasi Y/generasi milenium/millenials (generasi yang terlahir dalam pertengahan tahun 1900-an) cenderung untuk tidak mudah puas dalam pekerjaan mereka. Terutama ketika dihubungkan dengan jumlah gaji dan tuntutan pencitraan lewat bingkai Instagram. Generasi Y punya ke'ngehek'an yang tinggi dan ekspektasi lebih atas apa yang berhak mereka kerjakan. Imbasnya, berpindah-pindah jenis maupun tempat kerja--bahkan pacar, ehem--merupakan hal yang akan lumrah dirasakan oleh generasi Y dalam masa-masa pencarian karier--disamping cari calon pasangan.

Berdiskusi dengan teman dekat saya yang sering piknik, ada tanda-tanda bahwa kami akan menuju ke arah sana. Entah karena kami memang jack of all trades cakep, atau nggak mau ngaku aja biar dikata rendah hati. Terbiasa menjalani hidup dengan perkembangan teknologi yang semakin mudah, kami ter'ninabobo'kan oleh harapan yang lebih hebat. Bahwa kami merasa berhak untuk hidup lebih bahagia, lebih mudah, dan lebih santai, bagai hidupnya Elizabeth di film Bad Teacher. Belum lihat? Yang main mama Cameron Diaz, lho.

Dari pakar seminar yang kami temui, banyak yang berkata bahwa berpindah-pindah pekerjaan merupakan hal yang lumrah. Memang, dibutuhkan suatu keberanian yang besar dalam memutuskan lintas profesi baru. Dan hanya beberapa orang saja yang benar-benar mau untuk mendengarkan apa kata hatinya. Bukan kata mantan kekasih.

Tak ada salahnya kalau ragu dan perlu untuk pindah. Tapi, coba tanyakan ke diri sendiri dulu: "Ini saya lagi manja, atau kurang piknik saja, ya?"

Setelah memahami hubungan antara perkembangan zaman yang mempengaruhi antar generasi, saya jadi lebih sadar. Sebagai generasi Y, kami disarankan untuk 'cerdas' bersyukur, dan mau bekerja keras meski 'berdarah-darah'. Sampai akhirnya nanti, bisa berkata, "Sadly you're not with me when I am success, my Ex."

Agar lebih puas, coba ke ruang sebelah:

Booking-an Indonesian Millenials



Andy Amou

Pengendali Nafsu

Seseorang yang berusaha menetralkan diri dari desah-bisiknya kehidupan yang porno. Suka bertanya, "Mengapa dunia terasa kental, rasanya getir juga manis?" Dan menjawab sendiri, "Supaya manusia selalu merasa ditelanjangi, terkukung dalam kecerdasannya yang naik-turun."

0 Cibiran :

Posting Komentar